Wednesday, October 6, 2021

Tantangan Globalisasi Di Tingkat Lokal Dan Nasional

Tantangan nyata pada era globalisasi berhubungan dengan semakin kompleksnya berbagai bidang kehidupan karena telah berkembang dengan cepatnya teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi, kemudian kerjasama ekonomi internasional. Kondisi tersebut membawa pengaruh terhadap berbagai nilai dan wawasan dan cara hidup masyarakat di hampir semua negara-negara di dunia.


Tantangan globalisasi yang mendasar dan harus dihadapi oleh masyarakat lokal dan nasional, antara lain sebagai berikut:

a. Sikap individualisme. Individualisme merupakan faham atau cara hidup yang berorientasi kepada kepentingan diri sendiri. Kecenderungan mengutamakan kepentingan diri sendiri daripada kepentingan bersama akan berakibat pada memudarnya solidaritas atau kesetiakawanan sosial di kalangan warga masyarakat, demikian juga tentang tradisi dalam demokrasi yaitu bermusyawarah untuk mencapai kemufakatan serta aktivitas kerjasama dalam bentuk gotong royong dalam masyarakat. Solidaritas, musyawarah, dan gotong royong telah dibuktikan dalam sejarah mampu menjamin kelangsungan kehidupan kelompok atau masyarakat. Individualisme yang menjadi kecenderungan orientasi hidup anggota masyarakat semenjak masa industrialisasi mengancam pola-pola dalam tradisi masyarakat tersebut.


b. Memudarnya apresiasi para generasi muda terhadap budaya bangsa, para tokoh pendiri bangsa, dan para pemimpin bangsa. Komunikasi dan interaksi yang bersifat lintas batas wilayah negara berpotensi menimbulkan fenomena para generasi muda melupakan dan kurang menghargai budaya dan jatidiri bangsa, para tokoh dan para pejuang pendiri bangsa serta para pemimpin bangsa. Apresiasi justru lebih diberikan oleh para generasi muda kepada para artis, bintang film, termasuk para pemain sepak bola asing yang ditiru dengan segala macam aksesorisnya.


Perlu diingat bahwa generasi muda sekarang ini adalah generasi internet. Sejak lahir mereka telah mengenal teknologi informasi dan komunikasi dan akrab dengan gadget canggih yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kepribadian mereka. Itulah mengapa mereka lebih mengenali para tokoh baik artis, musisi, pemain film, pemain sepakbola dari luar negara bangsanya daripada para tokoh pejuang atau para pendiri bangsa. Mereka berbeda dengan para generasi sebelumnya, generasi orangtuanya.

c. Pandangan kritis terhadap ideologi negaranya, yaitu banyaknya masyarakat yang sudah acuh tak acuh terhadap ideologi atau falsafah negaranya. Mereka sudah tidak tertarik lagi untuk membahasnya bahkan lebih cenderung bersifat kritis dalam operasionalnya dengan cara membanding-bandingkan dengan ideologi lain yang dianggap lebih baik. Di satu sisi, pandangan kritis terhadap ideologi negara justru dapat lebih mengokohkan ideologi negara tersebut melalui proses dialektika dalam masyarakat yang karena globalisasi memang terdapat tuntutan untuk tumbuhnya ideologi negara yang bersifat terbuka.


d. Diversifikasi masyarakat, yaitu munculnya kelompok-kelompok masyarakat dengan profesi tertentu yang terus berkompetisi dalam berbagai bidang kehidupan guna mencapai tingkat kesejahteraan yang bertaraf internasional atau mengglobal.


e. keterbukaan yang lebih tinggi, yaitu tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan, pemerintah yang lebih mengendapkan pendekataan dialogis, demokratisasi, supremasi hukum, transparasi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.


f. Tuntutan akan kemampuan bersaing dalam kehidupan global. Globalisasi yang antara lain melahirkan tatanan hidup global, misalnya misalnya Masyarakat Ekonomi Asia, atau disingkat MEA. Hidup dalam tatanan global memerlukan kemampuan bersaing yang tinggi. Inilah antara lain menjadi tantangan bagi pembangunan bidang pendidikan di Indonesia atau negara-negara berkembang lainnya. Inilah salah satu latar belakang mengapa kurikulum nasional pendidikan di Indonesia antara lain berorientasi pada bagaimana menghadapi kehidupan di Abad Ke-21.


Demikianlah, kalian harus memahami bahwa globalisasi merupakan proses perubahan yang tidak dapat dihindarkan. Perubahan-perubahan karena globalisasi harus dihadapi. Ancaman-ancaman dari globalisasi diubah menjadi tantangan untuk menghadapinya. Kebudayaan global yang mengancam ideologi dan karakter bangsa dapat ditangkal dengan upaya-upaya mengokohkan rasa nasionalisme dan penguatan karakter para anak bangsa yang antara lain dapat ditempuh melalui pendidikan. Menggali kearifan lokal sebagai basis pembangunan dan pemberdayaan masyarakat merupakan cara atau strategi menghadapi pengaruh-pengaruh negatif dari globalisasi. Berbagai permasalahan yang ditimbulkan oleh globalisasi memerlukan respon tertentu sehingga hal tesebut justru dapat menumbuhkan peluang untuk peningkatan kemakmuran, kesejahteraan, dan kelangsungan hidup masyarakat dan bangsa Indonesia tercinta.

Untuk menghadapi globalisasi, dilakukan glokalisasi. Glokalisasi adalah upaya mengangkat budaya daerah ke kancah dunia global. Contoh kebaya dan batik khas Indonesia dikenal luas sampai mancanegara.

 

0 comments:

Post a Comment